Pengendalian Sosial


Hai sobat, kali ini kita akan membahas pengendalian sosial, mulai dari pengertian, tujuan, hingga akibat yang ditimbulkan jika pengendalian sosial tersebut tidak berfungsi di masyarakat.



1. Pengertian pengendalian sosial

Menurut para ahli, defini dari pengendalian sosial itu sangat beragam.

a. Menurut Roucek, pengendalian sosial adalah proses terencana maupun tidak di mana individu dibujuk, diajak dan dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok

b. Menurut Peter L. Berger, pengendalian sosial adalah cara yang dipergunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang menyimpang.

c. Menurut Robert M.S Lawang, pengendalian sosial adalah semua cara yang digunakan untuk mengembalikan penyimpangan atau mencegah penyimpangan.

d. Menurut Bruce J Cohen, pengendalian sosial bermakna untuk menyelaraskan anggota dengan kehendak kelompok.




Nah, setelah kita mengetahui berbagai definisi menurut para ahli, apakah kamu tau tujuan dilakukannya pengendalian sosial? Jika tidak, aku akan memberi informasi penting ini ke kamu.


2. Tujuan pengendalian sosial

a. Secara umum
(1) Agar terwujud keserasian dan ketentraman dalam masyarakat
(2) Agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma-norma yang berlaku
(3) Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma yang berlaku dengan kesadaran dsendiri maupun dengan paksaan.

b. Secara khusus
(1) Tujuan regulatif, karena dilandaskan pada kebiasaan atau adat istiadat
(2) Tujuan kreatif atau konstruktis, karena diarahkan pada perubahan sosial yang dianggap bermanfaat
(3) Tujuan eksploratif, karena dimotivasikan oleh kepentingan diri, baik secara langsung maupun tidak




Tujuan pengendalian sosial itu tidak bisa dilakukan dengan satu cara, melainkan beragam cara dengan ditinjau dari berbagai proses. Apakah kamu sudah tau berbagai proses tersebut? Jika belum, tenang saja. Aku punya informasinya lengkap untuk kamu.


3. Macam-Macam Pengendalian Sosial

a. Ditinjau dari cara pelaksanaan
(1) Persuasif, pengendalian sosial dilakukan tanpa kekerasan
(2) Courcive, pengendalian sosial dilakukan dengan kekerasan

b. Ditinjau dari proses
(1) Compultiona, pengendalian sosial dengan menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negatif
(2) Pervasion, pengendalian sosial dengan disampaikn berulang-ulang dan terus-menerus dengan harapan nilai atau norma melekat dalam jiwa seseorang

c. Ditinjau dari aspek jumlah cakupan yang terlibat
(1) Pengawasan dari kelompok terhadap kelompok
(2) Pengawasan dari individu terhadap kelompok
(3) Pengawasan dari individu terhadap individu lainnya

d. Ditinjau dari sifat
(1) Represif, yaitu usaha pengendalian sosial dilakukan setelah terjadinya pelanggaran
(2) Preventif, yaitu usaha pengendalian sosial di lakukan sebelum terjadinya pelanggaran.




Setelah kamu tau beragam cara peninjauannya, kamu juga harus tau bahwa banyak jenis pengendalian sosialnya.


4. Jenis pengendalian sosial

a. Pendidikan, dengan diberi pendidikan diharapkan warga dapat mengetahui dan memahami nilai dan norma yang berlaku

b. Agama, dengan pemberian dan pemantapan norma agama bagi setiap warga masyarakat diharapkan mampu menaaati sendi-sendi agama yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan

c. Gosip/ desas-desus, yaitu berita yang belum tentu kebenarannya. Biasanya diberikan atau disebarkan dikarenakan tidak mampu atau tidak ada keberanian untuk memberikan teguran secara langsung

d. Cemoohan/ejekan, yaitu pengendalian sosial yang diberikan dengan cara halus dan biasanya pelanggaran masih bersifat sederhana

e. Ostratisme/pengucilan, yaitu pengendalian sosial yang tidak dianggap keberadaannya meski dibiarkan tetap di lingkungannya

f. Fraudulens, yaitu pengendalian sosial dengan cara mengharapkan bantuan orang lain untuk mencapai keinginannya

g. Intimidasi/ ancaman, yaitu pengendalian sosial dengan cara memberikan ancaman kepada pelanggar agar tidak mengulangi pelanggaran yang dilakukannya

h. Hkuman, yaitu pengendalian sosial dengan cara memberikan sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku

i. Teguran, yaitu pengendalian sosial dengan cara memberikan saran bagi pelaku pelanggaran/penyimpangan agar tidak mengulangi perbuatan yang menyimpang




Tetapi, beragam jenis dan tinjauan pelaksanaan pengendalian sosial tersebut tidak bisa dilakukan tanpa lembaga sosial. Apakah kamu tau peran lembaga sosial? Apakah kamu tau siapa aja yang berhak ikut serta dalam melakukan pengendalian sosial? Tenang, informasinya akan kuberi tahu lengkap disini.


5. Peran lembaga sosial dalam pengendalian sosial

Pengendalian sosial pada dasarnya adalah pengawasan yang dilakukan oleh sseorang atau kelompok agar norma-norma yang berlaku ditaati. Pengendalian sosial memliki dua tipe, yaitu pengendalian sosial formal dan pengendalian sosial informal


a. Pengendalian sosial formal
Pengendalian sosial formal adalah pengendalian sosial yang pengawasanya dilakukan oleh negara
(1) Kepolisian
Polisi merupakan aparat resmi pemerintah untuk menertibkan keamanan. Tugas-tugas polisi, antara lain memelihara ketertiban masyarakat

(2) Pengadilan
Pengadilan memiliki unsur-unsur yang saling berhubungan dengan hakim, jaksa, panitera, polisi, dan pengacara. Pihak-pihak ini bertugas menyelenggarakan pengadilan terhadap orang yang diduga atau dituduh melakukan kejahatan dan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku


b. Pengendalian sosial informal
Dalam pengendalian sosial informal, tidak ada lembaga pendukung yang melaksanakannya secara tetap. Lembaga pengendalian sosial informal, antara lain tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

(1) Tokoh adat
Pihak yan berperan menegakkan aturan adat disebut tokoh adat. Tokoh adat berperan dalam membina dan mengendalikan sikap dan tingkah laku warga masyarakat agar sesuai dengan ketentuan adat istiadat
(2) Tokoh agama
Tokoh agama adalah orang yang memiliki pemahaman luas tentang agama. Pengendalian yang dilakukan tokoh agama terutam ditujukan untuk menentang perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma agama
(3) Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat adalah tiap orang yang dianggap berpengaruh dalam kehidupan sosial kelompok masyarakat. Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat antara lain, pembinaan hubungan dan menggalang gotong royong.





Pernah ga terbayang? Jika lembaga sosial tersebut tidak berfungsi? Akan jadi seperti apa negeri kita? Apa kamu tau apa yang bakal terjadi?


6. Akibat tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial

Masyarakat manapun mempunyai harapan agar tercapai tata kehidupan yang teratur (terwujudnya keteraturan sosial) demi kelangsungan hidup bersama. Pada segala tindakannya pada suatu interaksi sosial warga masyarakat dipandu oleh nilai-nilai dan noma-norma yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan.

Namun, pada kenyataannya warga masyarakat tidak sepenuhnya mematuhi nilai dan norma yang berlaku tersebut dengan terjadinya penyimpangan-penyimpangan, serta pelanggaran-pelanggaran terhadap nilai dan norma yang telah di tetapkan.

Untuk mencegah dan mengatasi terjadinya peyimpangan sosial dibentuklah lembaga kepolisian, lembaga pengadilan, adat istiadat, dan tokoh masyarakat.

a. Lembaga kepolisian
Polisi mempunyai tugas sebagai pengemban keamanan dan ketertiban masyarakat, jika polisi tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, terjadi suasana sebagai berikut.

(1) Keamanan dan ketertiban dalam masyarakat akan terganggu yang tercermin pada tindakan-tindakan sosial yang mengarah konflik dan kekerasan
(2) Munculnya sindikat-sindikat kejahatan dengan kepentingan masing-masing

b. Lembaga Pengadilan
Lembaga pengadilan berfungsi sebagai lemabga penegak hukum, jika tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, akan terjadi:

(1) Ketidakpastian hukum yang berlaku
(2) Komersialisasi hukum dan keadilan
(3) Munculnya komersialisasi jabatan dan kekuasaan

c. Lembaga adat/adat istiadat
Pada masyarakat tradisional, adat istiadat sangat berkaitan erat dengan sistem norma, khususnya norma agama yang bersifat magis dan religius. Jika masyarakat yang menganutnya sudah tidak mematuhi norma-norma yang ada maka akan terjadi:

(1) Tidak terpeliharanya ketertiban yang dibutuhkan
(2) Pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma adat yang sudah lama di sepakati

d. Tokoh masyarakat
Sebagai seorang yang berpengaruh besar, dihormati, disegani, dan menjadi panutan dalam bertindak dan bertingkah laku jika tokoh masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, akan terjadi:

(1) Munculnya konflik sosial yang mengarah pada disintegrasi kelompok maupun disintegrasi bangsa
(2) Kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya



Nah, sekarang kamu sudah tau semuanya. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semakin banyak membaca, pasti kamu semakin pintar. Masih banyak artikel menarik lainnya yang sangat bermanfaat untuk kamu baca, agar pengetahuanmu bertambah dan kepintaranmu bertambah.

Sampai Jumpa Lagi ^_^
Terima Kasih ^_^


Soal dan Jawaban lainnya

Latihan Soal Kewirausahawan Pilihan Ganda

Soal Latihan Pilihan Ganda Bab Karakteristik Wirausahawan 1. Seorang wirausahawan dalam memutuskan sesuatu tidak boleh berubah-ubah, oleh...