Ayahku Pahlawanku
Taukah siapa yang terus berjuang?
Siang dan malam tiada henti.
Hanya untuk sesuap nasi
Yang kadang tak dihargai
Apapun dikerjakannya
Banting tulang tak kenal waktu
Tak kenal tempat, ataupun lelah
Demi keluarga tercinta
Dialah tokoh yang berjuang
Demi suatu harapan
Akan masa depan buah hatinya
Agar kelak, tak seperti dirinya lagi
Ayah itu sama seperti pahlawan
Yang seringkali dilupakan,
namun jasanya besar sekali untuk kita
Sudahkah kita membalasnya?
Berjuang demi sesuap nasi
Pergi pagi pulang pagi,
Hanya untuk buah hati
Untuk masa depannya
Agar kelak, tak seperti dirinya
Nasi yang sering kita nikmati
Itu dari hasil keringatnya
Banting tulangnya
Dan Terkadang, disertai Air Matanya
Ucapkanlah terimakasih padanya
Karena tanpa sosok sang ayah,
Mungkin dirimu tak pernah bisa
Hidup seperti sekarang
Peluklah ayahmu,
Dan jangan kecewakan dia
Buatlah dia menangis,
Bukan dengan kenakalan mu
Tapi dengan prestasimu sendiri.
Siapa pahlawan terhebat?
Taukah siapa pahlawan terhebat?
Bukan jenderal, apalagi superhero
Tapi, pahlawan terhebat itu...
Adalah Ayahmu sendiri
Coba perhatikan jasanya?
Yang tak pernah kau pikirkan.
Yang tak pernah kau gantikan
Bahkan, mungkin kau tak pernah mengucapkan terima kasih.
Seringkali kau lupakan,
Kau acuhkan dan abaikan
Kau lawan perintahnya
Dan menganggapnya sosok tiada berarti.
Dengarlah semua,
Jangan pernah lukai hatinya
Kalau dirimu belum bisa bahagiakannya
Jangan pernah mengecewakannya
Sosok Pahlawan Terhebat Sepanjang Masa.
Hidup tanpa ayah.
Dengarkanlah semuanya,
Semua yang masih mempunyai ayah.
Apakah jadinya jika ia telah tiada?
Dapatkah kau bisa membalas jasanya?
Tolong buka hati dan pikiranmu,
Yang sekeras batu, dan kapan kau akan sadar?
Selagi dia masih hidup, bahagiakanlah dia.
Dengan apapun yang bisa kau lakukan.
Kau takkan bisa mengembalikan waktu,
Takkan bisa kembalikan kebersamaan,
Takkan bisa kembalikan kenangan indah
Takkan bisa mengucapkan terima kasih
Takkan bisa menghidupkannya lagi
Mungkin sekarang kau masih tidak membuka mata hatimu.
Tapi percayalah, suatu hari nanti
Entah sang ayah masih ada atau tiada
Kau akan menangis
Menangis sekencang kencangnya
Menangis sederas derasnya
Atas semua kebaikannya.
Yang tidak bisa terjadi kembali.
Selamanya.
Perjuangan Ayah
Kerja keras, hanya itu motto hidupnya
Demi sesuap nasi, hanya itu keinginannya
Demi masa depan buah hati tercinta, hanya itu keinginan terbesarnya
Sungguh besar perjuangannya
Kau takkan pernah tau apa yang telah dia lakukan
Sekeras apa perjuangannya
Setangguh apa sosok ayah
Bahkan besi pun kalah kuat dengan semangatnya
Apapun resikonya, akan dia hadapi
Apapun hasilnya, akan dia terima
Tak pernah menyerah
Walaupun diterpa badai besar sekalipun
Doakan lah sang ayah
Agar selalu diberikan kesehatan oleh Sang Pencipta
Agar Selalu kuat dan tabah melakukan pekerjaan nya
Agar dilimpahkan rezeki oleh Sang Maha Kuasa.
Terimakasih Ayah.